BAB 1
Lumut adalah tumbuhan yang sudah
terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut
mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit
dan sporofit.
Gametofit merupakan tumbuhan
lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang
sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora.
Lumut mempunyai anteridium (sel
kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan
arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan
ovum.
Selain pembiakan generatif lumut
juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi
yang tinggi.
IDENTIFIKASI
CIRI TUMBUHAN LUMUT :
Ciri-ciri umum Tumbuhan Lumut
- Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar,
batang dan daun sukar dibezakan)
- Kitar hidup selangan Genussi
- Genussi dominan adalah gametofit
- Sporofit kekal melekat pada
gametofit
- Tinggi kurang daripada 15 cm
- Gametofit Bryophyta mempunyai bentuk
badan seperti daun
- Ada yang mempunyai jasad taloid
seperti piring yang pipih secara dorsiventral
- Ada yang mempunyai paksi utama
seperti batang yang mengeluarkan apendaj berupa daun
- Daun tiada kutikel berlilin dan
batang tiada berkas vaskular
- Tumbuhan gametofit mempunyai
struktur berfilamen seperti akar yang disebut rizoid
- Rizoid melekatkan tumbuhan kepada
batuan atau substrat yang lain
- Rizoid bukan akar sebenar, ia
selebar satu sel dan tiada jidal akar
KLASIFIKASI
Tumbuhan lumut:
Lumut dapat
diklasifikasikan berdasarkan struktur tubuhnya
menjadi 3 Yaitu:
1. Lumut
Hati
Ciri umum dari lumut
hati adalah :
- Tubuhnya masih berupa talus dan
mempunyai rizoid .
- Gametofitnya membentuk anteredium
dan arkegonium yang berbentuk seperti
payung
- Sporofit pertumbuhannya
terbatas karena tidak mempunyai jaringan maristemati
- Berkembangbiak secara generative dengan oogami dan secara vegetasif
dengan fragmentasi ,tunas dan kuncup
eram
- Habitat
nya di tempat yang lembab
2. Lumut
Daun
Ciri umum nya :
- Tubuhnya
mempunyai truktur yang mirip batang,daun akar (rizoid)
- Gametofit
dibedakan dengan dua tingkatan
yaitu:protonema yang bertalus berbentuk
benang dan gametofora yang berupa
tumbuhan lumut
-
Sporofitnya
terdiri dari bagian seta ,apofiksi
,kapsul ,gigi peristom, dan
kaliptra
-
Spora
terdiri dari dua lapisan ,yaitu endospora dan eksospora ,
-
Habitatnya
pada tempat lembab
- Spesies yang berperan
cukup besar adalah spagnum sp.
3. Lumut
Tanduk
Ciri umumnya:
·
Tubuhnya
mirip dengan lumut hati
·
Gametofitnya
berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi
yang berkeluk
·
Rhizoid berada
pada bagian ventral
·
Habitatnya di dearah
yang mempunyai kelembapan tinggi
Penjelasan
daur hidup reproduksi tumbuhan lumut adalah :
Berdasarkan skema daur hidupnya,
tampak jelas dalam daur hidup lumut menunjukkan adanya pergiliran
keturunan/metagenesis yang jelas. Perhatikan mulai dari spora
tumbuh protonema dan seterusnya sampai menghasilkan anteridium dan
arkegonium. Fase ini merupakan fase perkembangan yang haploid. Protonema dan
lumutnya sendiri adalah gametofit sehingga disebut sebagai fase
gametofit.
Dari sel telur yang telah dibuahi tumbuh sporogonium dan merupakan fase perkembangan diploid. Sporogonium ini tidak hidup sendiri, tetapi mendapatkan makanannya dari gametofitnya. Sporogonium akan mengalami pembelahan secara reduksi menghasilkan spora, sehingga fase ini Selain memperbanyak diri dengan
spora, lumut juga melakukan pembiakan
secara vegetatif dengan kuncup eram. Pembiakan ini dapat terjadi dengan
bermacam-macam cara, pada protonema, talus, atau bagianbagian lain pada tubuh lumut.
Kuncup eram dapat melepaskan diri dari induknya dan tumbuh menjadi
individu baru.
Dari sel telur yang telah dibuahi tumbuh sporogonium dan merupakan fase perkembangan diploid. Sporogonium ini tidak hidup sendiri, tetapi mendapatkan makanannya dari gametofitnya. Sporogonium akan mengalami pembelahan secara reduksi menghasilkan spora, sehingga fase ini
Reproduksi generative
dengan menghasilkan anteredium
(penghasil spermatogonium) dan arkegonium (penghasil
ovum).sperma bergerak ke ovum secara
kemotaksis karena pengaruh gula
dan protein yang dihasilkan
arkegonium.daur hidup lumut mengalami pergantian keturunan metagenesis antara keturunan vegetative dengan
keturunan generatif .
Tumbuhan lumut penghasil gamet
disebut gametofit,tumbuhan lumut
penghasil gamet disebut gametofit ,tumbuhan
lumut penghasil penghasil spora disebut sporofit.gametofit lebih
menonjol dibanding sporofit .gametofit merupakan
turunan vegetatif yang melekatkan
pada substrat dengan mengunakan
rhizoid,sporofit merupakan
turunan generatif berupa
badan penghasil spora (sporangium ),sporofit itu tumbuh pada gametofit bersifat
parasit ,mempunyai habitat didarat yang lembab ,ada pula yang hidup sebagai epifit.
PERANAN
LUMUT BAGI MANUSIA
·
Digunakan
sebagai tumbuhan perintis ,karna dapat mengahancurkan batu-batuan
menjadi tanah yang dapat
digunakan sebagai tempat tumbuh
–tumbuhan lainnya
·
Dapat
menahan erosi
·
Mengurangi
bahaya banjir
·
Dan
mampu menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau
·
Sebagai
obat hepatitis (radang hati)
·
Sebagai
bahan pembalut dan pengganti kapas
BAB.2
Tumbuhan
Paku
Tumbuhan paku atau Pterydophyta
tergolong tumbuhan Cormophyta kaena sudah memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Tumbuhan paku memiliki cara hidup yang bemacam-macam, ada yang
saprofit, epifit, hidup di tanah, atau di air. Tumbuhan ini juga mengalami
metagenesis seperti lumut tetapi bebeda pada fase yang dominant. Pada tumbuhan
paku fase yang lebih dominan adalah pada fase sporofit dibandingkan dengan
gametofit sehingga tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan fase
sporofit.
Pada umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga disebut sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang hidup di sekitar kawah gunung berapi.
Pada umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga disebut sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang hidup di sekitar kawah gunung berapi.
Karakteristik Tumbuhan Paku
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan
paku mempunyai:
·
lapisan pelindung sel yang
terdapat di sekeliling organ reproduksi
·
Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
·
Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
·
Sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air
dan zat-za mineral dari dalam tanah,
·
Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
·
Akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung
dilindungi kaliptra,
·
Batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang)
karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit
tegak,
·
Daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Identifikasi ciri Tumbuhan
Paku:
a)
Secara ringkas Tumbuhan paku
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
b)
Baik pada akar, batang, dan daun, secara
anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi
mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses
fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan.
c)
Habitat tumbuhan paku ada yang
di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.
d)
Pada waktu masih muda, biasanya
daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.
e)
Tumbuhan paku dalam hidupnya
dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi
seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
f)
Dalam siklus hidup
(metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.
g)
Fase sporofit pada metagenesis
tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
h)
Memiliki klorofil sehingga cara
hidupnya hidupnya fotoautotrof.
Klasifikasi tumbuhan paku :
Tumbuhan paku dapat dapat
diklasifikasikan menjadi empat kelas
yaitu:
a)
Kelas Psilophytinae/Psilopsida
(paku telanjang)
Dikatakan
daun telanjang karna tidak berdaun atau
daunnya kecil,ada pula yang tidak berakar
sejati,kebanyakan hidup di zaman
purba dan ditemukan dalam bentuk fosil .
b)
Kelas equisetinae /Spenopsida
Equisetinae
memiliki ciri-ciri daun kecil ,tunggal ,daun tersusun melingkar Sporangium terdapat dalam srobilus (kerucut)equisetinae tumbu
didataran tinggi ,batangnya seperti rebung asparagus
atau mirip dengan daun cemara ,batang berongga ,berbuku-buku ,dan tumbuh tegak
,daunny terdapat dalam setiap buku,melingkar ,berbentuk sisik dan kecil
c)
Kelas lycopodinae /lycopsida
Memiliki
cirri-ciri sebagai berikut:berdaun kecil dan tersusun spiral,sporangium muncul
diketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus
.
d) Kelas filicinae
Golongan ini
yang dikenal orang sebagai tumbuhan paku dan anggota
kelompok ini paling banyak .contohnya adalah Adiatum cuneatum(suplir),plathycerium
sp(tanduk rusa),marsilea
creanata,salvinia natans
Gambar Daur Hidup Siklus
Pembiakan Tumbuhan Paku
![]() |
Keterangan:
a)
Spora haploid
b)
Gametofit muda
c)
Gametofit dewasa atau protalium
d) Anteridium (organ seks
jantan)
e)
Arkegonium(organ seks betina)
f)
Anteridium tunggal yang
melepaskan sel sperma (6a)
g)
Arkegonium tunggal dan sel telur (7a)
h)
Fertilisasi oleh sperma
i)
Zigot
j)
Embrio sporofit yang masih
berada pada arkegonium
k)
Sporofit muda
l)
Sporofit muda
m) Sporofit dewasa
n)
Kumpulan dari sporangia yang
berada di belakang daun sporofit
o)
Sporangium, spora berkecambah
(15a)
Berdasarkan gambar, urutan daur
hidup tumbuhan paku seperti berikut ini: mula-mula dari spora tumbuh protalium
berbentuk benang dan mempunyai rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase
ini berlangsung hanya pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel
yang terus menerus dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada
substratnya.
Pada protalium ini terdapat
anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak menghadap
sinar matahari, yaitu pada sisi bawah. Arkegonium baru terbentuk setelah
protalium mendapatkan kesempatan yang cukup lama berasimilasi, jadi sudah cukup
mengumpulkan persediaan makanan, sedangkan anteridium sudah dibentuk terlebih
dahulu. Bagaimana jika keadaan makanan sangat buruk, apakah arkegonium akan
terbentuk? Pikirkan!
Anteridium yang dibentuk pada
mulanya berupa tonjolan berbentuk papil, kemudian terbagi oleh suatu dinding
pemisah berbentuk corong. Jika anteridium sudah masak, sel-sel yang melingkar
dan terisi lendir akan mengembang kemudian akan terlepas. Demikian pula
spermatid berbentuk bulat yang terdapat dalam anteridium akan menggembung dan
terlepas, dan tiap spermatid mengeluarkan satu spermatozoid dengan banyak bulu
cambuk. Apabila arkegonium sudah masak yang ditandai dengan membuka pada
ujungnya, maka spermatozoid bergerak masuk ke dalam arkegonium menuju ke sel
telur sehingga terbentuklah embrio.
PERANAN TUMBUHAN PAKU:
1.
Sebagai tanaman hias:Adiantum
cuneatum (suplir )
2.
Sebagai bahan obat :lycopodium
clavatum ,aspidium filix –mas,dryopteris filix-mas
3.
Sebagai pupuk hijau :azolla
pinnata yang bersimbiosis dengan
Anabaena azollae.
4.
Sebagai sayuran :marsilae
crenata(semanggi)
5.
Pelindung tanaman persemaian
:gleichenia linearis
6.
Tumbuhan paku yang hidup pada zaman
karbon telah memfosil
7.
Untuk tempat penanaman anggrek yaitu paku tiang
BAB 3
GYMNOSPERMAE
Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada
mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak
dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan
dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari,
struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi
pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat
kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta
dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk
jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis,
diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di
dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar
terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena
memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya
Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia. Manfaat gymnospermae yaitu untuk
industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis), untuk obat-obatan (Pinus,
Ephedra, Juniperus), untuk makanan (Gnetum gnemon), tanaman hias (Thuja,
Cupressus, Araucaria).
IDENTIFIKASI CIRI GYMNOSPERMAE
Mempunyai cirri morfologi antara
lain:
1. Berakar tunggang
2. Batang tidak bercabang atau berkayu dan tumbuh tegak ke atas
3. Berdaun sempit ,tebal ,dan kaku seperti jarum
4. Biji terdapat dalam daun buah (mak rosporofil)dan serbuk sari
terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil)daun penghasil dan bahan
penghasil serbuk sari terpisah
5. Mempunyai ciri anatomi seperti akar berkambium
6. Mempunyai kaliptra
7. Batang berkambium dan mempunyai floeterma atau sarung tepung
8. Pembuahan tunggal selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan
relatif lama
9. Berkas pembulu angkut belum berfungsi secara sempurna
karena masih berupa tracheid
KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE
Gymnospermae dikelompokkan
menjadi 4 divisio yaitu:
1.
CYCADALES :KELOMPOK TUMBUHAN
ini menyerupai palem ,tetapi bukan palem sejati
2.
yang merupakan tumbuhan berbunga memiliki biji
terbuka yang terdapat dalam sporofil
,yaitu daun yang terspesialisasi untuk alat reproduksi.
3.
GYNKOALES:Mempunyai daun
seperti kipas yang berwarna menjadi keemasan
dan rontok pada musim gugur sifat ini merupakan sifat yang tidak
biasa dimiliki oleh gymnospermae
4.
CONIFERALES :Kelompok tumbuhan
ini mempunyai spesies terbesar di dalam
gymnospermae karena mempunyai anggota sebanyak 550 Spesis alat reproduksi yang
berupa conus
5.
GNETALES:anggota genetales
berupa perdu ,liana (tumbuhan pemanjat)dan pohon ,daun berhadapan ,dengan urat
daun menyirip seperti tumbuhan dikotil,pada xilem terdapat trakea strobilus
tidak terbentuk kerucut .anggota gnetales yang sangat terkenal adalah belinjo
,daun muda ,bunga dan biji melinjo dapat
disayur ,bijinya dapat dibuat emping ,kulitnya dapat dipakai sebagai benang
jala atau bahan kertas dan makanan
Daur hidup /siklus pembiakan gymnospermae
Gymnospermae tidak memiliki
organ reproduksi generatif yang berbentuk bunga,organ reproduksi generative
yang tampak dari luar berupa strobilus atau konus (rujung)strobilus merupakan
kumpulan sporofit yang membentuk bangunan seperti kerucut (konus),strobilus
dapat dibedakan menjadi strobilus jantan dab strobilus betina strobilus jantan
tersusun atas mikrosporofil yang tersusun atas sel induk mikrospora ,sel induk
mikrospora akan mengalami meisosis menghasilkan 4 mikrospora ,selanjutnya mikrospora
membelah berulang kali secara mitosis menjadi dua yang berupa jaringan
gametofit jantan yang bersayap dan
disebut dengan serbuk sari ,setiap serbuk sari akan mengandung sel
generatif dan sel buluh ,sel
generatif akan menjadi sel sperma
yang proses pematangannya akan
berlangsung didalam liang bakal biji,strobilus betina tersusun atas
megasporopil atau makrosporopilyang mengandung sel induk megaspore .
Penyerbukan pada gymnospermae
adalah peristiwa menempelnya
serbuk sari pada liang bakal biji yang mengandung tetes –tetes penyerbukan,serbuk sari
selanjutnya membentuk buluh serbuk sari yang berkembang dari sel vegetatif di dalam
serbuk sari.buluh serbuk sari tumbuh mengarah ke arkegonium melalui mikrofil ,sementara itu
sel generative akan membelah dua menjadi
sel dislokator (tangkal sel)dan sel spermatogen (sel tubuh).sel spermatogen
membelah menjadi dua ,yang satu
berukuran besar dan satu kecil.pada saat mencapai sel telur,sel
dislokator dan sel sperma kecil melebur (degenerasi),dan sel sperma besar akan
bersatu dengan sel telur dan menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio atau
lembaga .pada pembuahan ini,hanya sekali pembuahan yang menghasilkan zigot
,maka disebut pembuahan tungal
PERANAN GYMNOSPERMAE:
1. Bahan pembuatan obat-obatan, seperti Pinus merkusii,Ependra sp, juniperus sp, dan Taxodium distichum (penghasil taxol, anti kanker dari kulit kulit
batang) serta Ginkgo biloba.
2. Tanaman hias, seperti Cycas
rumpii, Thuja,dan Cupessus.
3. Bahan makanan, seperti Gnetum
gnemon.
4. Bahan industry, seperti getah dammar (Agathis alba) dan batang Pinus
merkusii (bahan kertas)
MANFAAT GYMNOSPERMAE
Secara umum Gymnospermae
bermanfaat bagi kehidupan manusia, di antaranya sebagai berikut :
- Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
- Bahan industri, cat, dan obat – obatan, misalnya damar. Penghasil
minyak cat (terpentin), misalnya pinus/tusam.
- Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu
tumbuhan melinjo
- Sayur – mayur, misalnya melinjo.
- Sumber makanan, misalnya melinjo.
- Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba
BAB 4
ANGIOSPERMAE
Sekarang ini Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominan, beraneka
ragam, dan menempati daerah persebaran yang paling luas di permukaan bumi.
Diperkirakan hingga sekarang terdapat sekitar 250.000 spesies Angiospermae
a . Ciri-ciri umum
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang
tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun buah
dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang
disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau
herba. Di antara Angiospermae ada yang hidup tahunan ada yang semusim berumah
satu atau berumah dua
b . Penggolongan dan peranannya
Semua Angiospermae digolongkan dalam divisio tunggal, yaitu Anthophyta.
Divisio ini terdiri atas dua kelas yaitu Monocotyledonae (monokotil) dan
Dicotyledonae (dikotil).
1. Monocotyledonae (Monokotil)
Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping
biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal,
kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau
sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan
tidak berkambium
Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak menyolok.
Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak menyolok.
Beberapa contoh yang penting misalnya;
a)
Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja),
Gloriosa superba (kembang sungsang).
b)
Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave
sisalana (sisal).
c)
Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon
sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).
d)
Famili Zingiberaceae. Contohnya
adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alphinia
galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).